Mampir ke Candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan

Gunung Kelud, gunung yang berada di Jawa Timur ini merupakan gunung yang terkenal dengan letusan-letusannya yang dahsyat. Bahkan, masyarakat terdahulu telah membangun beberapa candi dan situs di sekitar Gunung Kelud sebagai tempat memohon kepada Tuhan atau Dewa agar diberi keselamatan ketika Gunung Kelud meletus. Nah, salah satu candi yang lokasinya dekat dengan Gunung Kelud ini adalah candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan yang berada di lereng selatan Gunung Kelud, tepatnya di kaki gunung Gedang. yang merupakan anak gunung Kelud. Nah, sekarang yuk jelajahi 2 situs ini.


Informasi Rute
  • Dari Blitar: Arahkan kendaraanmu menuju kecamatan Garum-Talun. Setibanya di perempatan desa Kendalrejo belok kiri hingga mentok lalu belok kanan menuju desa Sumberagung, kecamatan Gandusari. Setelah melewati pleret/jembatan Kali Putih tiba di pertigaan dusun Loding belok kiri menuju dusun Rejokaton, desa Sumberagung. Setibanya di dusun Rejokaton, banyaklah bertanya kepada warga mengenai lokasi Candi Wringin Branjang karena banyak percabangan tanpa petunjuk arah.
  • Dari Batu: Arahkan kendaraanmu menuju kecamatan Pujon-Ngantang. Setibanya di pertigaan Kambal, desa Mulyorejo, kecamatan Ngantang belok kiri menuju desa Pagersari-Krisik-Semen-Soso-Ngaringan. Tiba di pertigaan Ngaringan belok kanan menuju Gandusari. Tiba di pertigaan setelah Polsek Gandusari belok kanan hingga sampai di pertigaan dusun Loding, desa Sumberagung, kecamatan Gandusari beloklah ke kanan menuju dusun Rejokaton, desa Sumberagung. Setibanya di dusun Rejokaton, banyaklah bertanya kepada warga mengenai lokasi Candi Wringin Branjang karena banyak percabangan tanpa petunjuk arah.
  • Dari Kepanjen/Malang: Arahkan kendaraanmu menuju kecamatan Sumberpucung-Selorejo-Kesamben-Wlingi. Tiba di pasar Wlingi, arahkan kendaraanmu menuju perempatan Gurit. Tiba di pertigaan Babadan belok kiri lalu tiba di perempatan desa Tambakan belok kanan mentok lalu belok kiri. Tiba di pertigaan dusun Loding, desa Sumberagung, kecamatan Gandusari beloklah ke kanan menuju dusun Rejokaton, desa Sumberagung. Setibanya di dusun Rejokaton, banyaklah bertanya kepada warga mengenai lokasi Candi Wringin Branjang karena banyak percabangan tanpa petunjuk arah.
  • Dari Kandangan(Kediri/Jombang): Arahkan kendaraanmu menuju kecamatan Kasembon-Ngantang. Setibanya di pertigaan Kambal, desa Mulyorejo, kecamatan Ngantang belok kanan menuju desa Pagersari-Krisik-Semen-Soso-Ngaringan. Tiba di pertigaan Ngaringan belok kanan menuju Gandusari. Tiba di pertigaan setelah Polsek Gandusari belok kanan hingga sampai di pertigaan dusun Loding, desa Sumberagung, kecamatan Gandusari beloklah ke kanan menuju dusun Rejokaton, desa Sumberagung. Setibanya di dusun Rejokaton, banyaklah bertanya kepada warga mengenai lokasi Candi Wringin Branjang karena banyak percabangan tanpa petunjuk arah.
Informasi Harga 

Bagi kamu yang ingin mengunjungi Candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan ini kamu tidak akan dipungut biaya apapun alias gratis.
Fasilitas

Candi Gadungan dan Situs Gadungan ini tidak memiliki banyak fasilitas. Namun bagi penikmat sejarah, hal itu bukan halangan. Karena fasilitas candi Wringin Branjang dan situs Gadungan ini adalah:
  • Pos Jaga. Nah, di ke 2 situs dan candi ini terdapat pos. Jika kamu ingin bertanya tentang sejarah terbentuknya ke 2 tempat tadi. Kamu bisa langsung menuju pos jaga candi sebagai tempat interaksi antara pak juru pelihara dan pengunjung.
Jenis Wisata yang Bisa Dilakukan

Area candi Wringin Branjang ini berada di hutan pinus lereng gunung Kelud. Jadi, hawa udara di sini juga sejuk. Jadi, area candi Wringin Branjang ini cocok buat berwisata:
  • Wisata Alam
  • Wisata Sejarah
Kegiatan yang Bisa Dilakukan

Nah , supaya liburanmu ke candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan ini gak ngebosenin. Kamu bisa melakukan kegiatan :
  • Foto-foto. Bentuk candi Wringin Branjang yang berbeda dengan kebanyakan "desain" candi-candi lain di Indonesia membuat candi ini bisa dijadikan list buat buat berfoto. Apalagi bangunan candi ini juga dikelilingi oleh hutan pinus.
  • Belajar Sejarah. Candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan ini kental akan sejarah dan banyak misteri yang belum terkuak di kedua bangunan tempat bersejarah tersebut. Kamu berminat mempelajari atau bahkan menelitinya??
  • Berkemah. Menurut Pak Pujo Utomo, yang merupakan juru pelihara situs Gadungan ini. Biasanya terdapat beberapa orang yang berkemah di sekitar situs Gadungan ini. Orang yang berkemah di sana selain tamu yang akan berkunjung ke rumah Pak Pujo. Sebagian juga wisatawan yang berniat berlibur maupun mempelajari sejarah dari ke dua situs ini.
  • Jelajah Alam. Selain cocok untuk wisata sejarah, di sekitar candi ini juga terdapat berbagai hiasan alam yang memanjakkan mata dan kaki untuk dijelajahi. Seperti panorama lembah kali Putih yang merupakan aliran lahar Gunung Kelud yang mengalir di Blitar.
Kendaraan yang Bisa Masuk

Akses menuju Candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan ketika memasuki dusun Loding ini memiliki lebar 3 meter. Namun setelah melewati dusun Rejokaton, jalur yang dilalui berupa jalan tanah yang naik turun dan terkadang berpasir. Khas jalur pegunungan. Jadi, untuk menuju kedua situs tadi kamu bisa memakai kendaraan:
  • Sepeda
  • Sepeda Motor
Tempat Wisata di Sekitar

Nah, jika kamu berkesempatan liburan ke candi Wringin Branjang ini. Jangan lupa juga untuk mengunjungi tempat-tempat kece lainnya seperti:



 

Mbrasak Yuk

Gunung Kelud memang bukan gunung biasa. Tidak hanya soal letusannya yang imbasnya sampai lintas provinsi bahkan lintas pulau. Tetapi juga keberadaan beberapa candi dan situs yang tersebar di sekitar Gunung Kelud ini seperti di Blitar ada candi Gambar Wetan, Candi Wringin Branjang, Candi Penataran , Candi Kotes, Candi Rambut Monte, dan lainnya. Sedangkan di Malang ada candi Sapto dan Candi Bocok. Serta di Kediri ada Candi Dorok. Keberadaan candi-candi ini kebanyakan dibangun sebagai tempat persembahan bagi Dewa agar diberi keselamatan ketika gunung Kelud meletus.

Nah, di sebelah selatan gunung Kelud ini. Atau tepatnya di bawah sebuah bukit yang masyarakat sekitar menyebutnya sebagai gunung Gedang ini terdapat 2 tempat bersejarah yaitu Candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan. Walaupun lokasinya berada jauh dari peradaban perkampungan dan tersembunyi di rimbunnya hutan pinus. Namun, pada saat tertentu, candi Wringin Branjang dan Situs Gadungan ini banyak didatangi orang yang akan melakukan ritual.

Sebelum tiba di ke 2 tempat bersejarah ini kamu akan melewati jalan tanah yang melewati ladang tebu dan singkong milik warga. Setelah melewati ladang, kamu akan melewati hutan mahoni lalu kamu akan memasuki hutan pinus. Nah, di hutan pinus inilah ke 2 situs ini berada. Tetapi setelah kamu melewati ladang dan hutan, kamu wajib berhati-hati. Selain banyak terdapatan percabangan jalan yang membingungkan. Jalan di ladang dan hutan ini pada beberapa titik merupakan jalan berpasir.

Nah, setelah bersusah-susah melintasi jalan di ladang dan hutan. Kini tibalah kamu di....

Candi Wringin Branjang

Candi Wringin Branjang berlokasi di dusun Sukomulyo, desa Gadungan, kecamatan Gandusari, kabupaten Blitar. Saat pertama kali ditemukan, candi Wringin Branjang ini terlilit oleh akar pohon beringin. Jadi, sesuai namanya wringin berarti pohon beringin dan branjang yang berarti jebakan / terjebak. 

Selain namanya yang cukup unik, bentuk candi ini tak kalah unik, karena menyerupai model rumah pada masa kini. Yaitu tubuh candinya berbentuk persegi panjang dan kepala candinya benrbentuk limas. Candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1231 Saka/1309 Masehi pada masa kepemimpinan raden Wijaya dari kerajaan Majapahit. Angka tahun ini dapat anda temukan di balok bata yang berada di situs Gadungan. Candi ini diperkirakan berfungsi sebagai tempat pemujaan dan menyimpan alat-alat upacara.

Candi Wringin Branjang ini memiliki panjang sekitar 4 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 5 meter. Sedangkan pintu candi Wringin Branjang menghadap ke selatan dan berukuran lebar 1 meter dan tinggi 2 meter. Bangunan candi yang tampak hanya berupa tubuh candi dan kepala candi. Diperkirakan kaki candinya masih berada di dalam tanah. Karena bangunan ini belum dilakukan pemugaran. 

Dinding Candi Wringin Branjang ini hanya berupa batu andesit tanpa hiasan alias polos. Namun pada beberapa bagian dinding, terdapat lubang ventilasi berbentuk seperti shuriken, senjata khas ninja Jepang. Sedangkan bilik candi ini kosong, tanpa yoni maupun arca.










Setelah puas menikmati keindahan candi Wringin Branjang. Kita bergeser ke 100 meter utara / belakang candi Wringin Branjang. Dan menuju ke...

Situs Gadungan

Walaupun bernama situs Gadungan, bukan berarti situs bersejarah ini palsu apalagi abal-abal. Situs ini dinamakan "Gadungan" karena lokasi situs ini berada di dusun Sukomulyo, desa Gadungan, kecamatan Gandusari. Diduga situs Gadungan ini adalah pintu masuk menuju bangunan inti yang belum ditemukan.

Situs Gadungan ini ditemukan oleh mbah Arjo Suwito, pada tahun 1994. Kala itu, beliau bermimpi didatangi Soedanco Supriyadi, tokoh pemberontaka PETA di Blitar. Di mimpinya itu, beliau diberi pesan oleh "Supriyadi" agar menggali tanah yang berada di bawah pohon pisang di kawasan hutan pinus gunung Gedang karena terdaoat barang berharga. Keesokan harinya, beliau menggali tanah yang dimaksud dalam mimpinya semalam. Lalu beliau pun menemukan benda purbakala. Setelah dilaporkan ke pihak terkait, maka dilakukan penggalian lagi dan ditemukan lebih banyak benda purbakala lainnya.


Beberapa benda purbakala yang ditemukan di situs Gadungan antara lain umpak, lingga, yoni, miniatur candi, dan beberapa arca. Beberapa arca yang ditemukan di situs Gadungan ini adalah arca Gadung Melati, arca Katak, arca Kera, dan arca Kura-Kura. Beberapa benda purbakala tersebut sebagian disimpan di museum Penataran, Blitar dan Museum Trowulan, Mojokerto agar lebih aman dari pencurian. Beberapa benda lainnya yang tidak ikut disimpan di museum ini masih berada di situs Gadungan ini dan diletakkan di 3 tempat.

Di sebelah barat, kamu menjumpai beberapa benda purbakala yang tertata rapi. Benda purbakala disebelah barat ini berupa beberapa umpak dan batu candi, serta undakan tangga kuno sebanyak 6 buah. Situs ini sudah dibangunkan pondok untuk melindungi benda cagar budaya ini dari terpaan panas dan hujan. Nah, disinilah terdapat batu yang terpahat angka tahun 1231 Saka/1309 Masehi.



Di sisi timur, juga terdapat beberapa benda tinggalan sejarah berupa beberapa batu candi, yoni, umpak, dan miniatur candi. Meskipun, sudah terkumpul di 1 bagian. Benda-benda purbakala ini masih terkesan kurang rapi. Karena ditata ala kadarnya saja.






Sedangkan di selatan, juga terdapat struktur gapura kuno yang sebagian telah runtuh, 11 undakan tangga kuno, dan sebuah lingga.



Kira-kira kalau kamu berlibur ke sini kamu mau wisata adventure apa wisata sejarah nih? Jadi, Ayo Mbrasak Sekarang.

Saran Ane:
  1. Jangan mengambil, merusak, atau mencorat-coret benda purbakala di area situs/candi.
  2. Jika berkunjung ke 2 tempat wisata inidalam waktu yang lama, bawalah bekal terlebih dahulu. 
  3. Cek kondisi fisik dan kendaraan sebelum berangkat.
  4. Jangan ambil apapun selain foto, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak langkahmu.
  5. Patuhi aturan setempat dan hormati kearifan lokal.
Koordinat GPS:
  • Candi Wringin Branjang : 08°00′09.7″S 112°16′53.7″E
  • Situs Gadungan : 08°00′05.6″S 112°16′54.3″E

Komentar