- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Candi Kalicilik adalah sebuah candi hindu
yang berada di desa Candirejo, kecamatan
Ponggok, kabupaten Blitar. Candi
Kalicilik ini adalah candi peninggalan kerajaan Majapahit. Candi Kalicilik ini hampir seluruh bagian
candinya tersusun oleh batu bata.
Sedangkan batu andesit hanya digunakan pada ambang atas relung candi dan relung semu. Serta pada beberapa lapis batu andesit ini digunakan sebagai penyusun
anak tangga naik menuju bilik candi. Candi ini dikelilingi oleh
taman yang tertata rapi. Jadi anda berminat
mengunjungi candi Kalicilik ini?
Informasi Rute
1. Jika
kamu pakai kendaraan pribadi:
Dari Blitar: Dari Stadion Supriadi pacu kendaraanmu menuju arah Nglegok dengan melewati jalan Ciliwung. Hingga bertemu makam desa Dayu/Bangsri (kanan jalan). Nah, tepat sebelum pemakaman tersebut ada pertigaan. Kamu belok kiri hingga mentok abaikan percabangan jalan lain. Setelah mentok di pertigaan dusun Rejoso, desa Candirejo, belok kiri . Perempatan pertama belok kanan mentok lagi. Lanjut belok kiri. Sekitar 500 meter kemudian anda tiba di candi Kalicilik.
Dari Blitar: Dari Stadion Supriadi pacu kendaraanmu menuju arah Nglegok dengan melewati jalan Ciliwung. Hingga bertemu makam desa Dayu/Bangsri (kanan jalan). Nah, tepat sebelum pemakaman tersebut ada pertigaan. Kamu belok kiri hingga mentok abaikan percabangan jalan lain. Setelah mentok di pertigaan dusun Rejoso, desa Candirejo, belok kiri . Perempatan pertama belok kanan mentok lagi. Lanjut belok kiri. Sekitar 500 meter kemudian anda tiba di candi Kalicilik.
Dari Tulungagung: pacu kendaraanmu menuju Ngantru. Di pertigaan Ngantru belok ke timur menuju arah Blitar. Sampai di pertigaan Pakisrejo, kecamatan Srengat belok kiri hingga tiba di perempatan Togogan. Dari perempatan Togogan belok kanan hingga tiba di perempatan Lampu Merah Poluhan. Lantas belok kiri. Nah, di sini kamu akan menjumpai banyak percabangan yang cukup membingungkan. Tapi jangan khawatir. Di setiap percabangan tersebut banyak petunjuk arahnya kok. Jadi tinggal mengikuti arah menuju Wates/Pare. Dan setelah kamu melewati jembatan Merah Ponggok. 2 km kemudian nanti ada pertigaan beloklah ke kanan sejauh 2 km dan anda pun tiba di candi Kalicilik.
Dari Pare / Kediri: pacu kendaraanmu menuju Wates. Lanjutkan perjalanan melalui jalan raya Wates-Blitar. Tiba di perempatan pasar Patok lurus saja. Nanti kamu akan bertemu dengan kantor desa Sidorejo kecamatan Ponggok. Lurus saja hingga melewati 2 perempatan. Di perempatan ke 2 tetap lurus. Nah nanti kamu akan melewati persawahan. Setelah melewati sawah, ada perempatan, belok kiri sejauh 500 meter.
Informasi Harga
Tiket Masuk dan Parkir
Nah, ternyata candi yang berwarna orange kemerahan ini ternyata belum dikenakan tarif bagi wisatawan yang datang berkunjung alias masih gratis.
Fasilitas
Meskipun tidak dikenakan biaya tarif masuk, area candi Kalicilik ini tertata rapi dan terdapat beberapa fasilitas bagi pengunjung seperti.
- Taman Bunga. Kondisi candi Kalicilik yang tak lagi utuh namun masih kokoh berdiri ini semakin dipercantik dengan adanya taman bunga yang ada di sekeliling bangunan candi.
- Pos Jaga Candi. Nah, ketika kamu membutuhkan informasi terkait sejarah candi Kalicilik ini, kamu bisa langsung bertanya ke juru pelihara candi Kalicilik ini yang selalu stand by di pos jaga candi Kalicilik.
Jenis Wisata
yang Bisa Dilakukan
- Wisata Sejarah.
- Wisata Keluarga.
Kegiatan yang
Bisa Dilakukan
Kendaraan yang Bisa Masuk
- Belajar sejarah. Walaupun tidak ada prasasti yang mengulas sejarah candi ini, kamu tetap bisa belajar sejarah dengan bertanya-tanya kepada petugas jaga candi Kalicilik ini.
- Foto-Foto. Selain itu, candi ini juga bisa masuk sasaran bidikan lensa kamera kamu lho. Karena di area candi ini juga dibangun taman yang tertata rapi.
Kendaraan yang Bisa Masuk
Kamu pun bisa memilih jenis kendaraan ini untuk menuju candi Kalicilik:
- Sepeda
- Sepeda Motor
- Mobil
- Elf
- Bus ukuran sedang.
Mbrasak Yuk
Mumpung liburan akhir tahun sudah tiba. Saatnya jalan-jalan lagi. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman liburan saya di candi Kalicilik, kabupaten Blitar. Sebetulnya tujuan utama saya adalah menuju Candi Penataran. Trip ini adalah hasil kesasar saya. Karena waktu saya melewati perempatan Pasar Patok yang seharusnya saya belok kiri. Tapi saya malah lurus. Dan akhirnya saya nyasar deh ke candi Kalicilik ini. Setidaknya kesasar yang menyenangkan.
Mumpung liburan akhir tahun sudah tiba. Saatnya jalan-jalan lagi. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman liburan saya di candi Kalicilik, kabupaten Blitar. Sebetulnya tujuan utama saya adalah menuju Candi Penataran. Trip ini adalah hasil kesasar saya. Karena waktu saya melewati perempatan Pasar Patok yang seharusnya saya belok kiri. Tapi saya malah lurus. Dan akhirnya saya nyasar deh ke candi Kalicilik ini. Setidaknya kesasar yang menyenangkan.
Candi Kalicilik ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 1.000 m2 . Bangunan candi Kalicilik sendiri memiliki panjang 6,8 meter, lebar 6,8 meter, dan tinggi 9 meter. Candi ini dibuat sekitar tahun 1273 Saka atau sekitar tahun 1349 Masehi. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan ratu Tribhuwana Tunggadewi dari kerajaan Majapahit. Fungsi candi ini masih belum diketahui karena tidak ditemukan prasasti / kitab yang membahas fungsi candi Kalicilik ini.
Bagi pengunjung yang akan berkunjung ke candi Kalicilik ini sebaiknya datang pas pagi atau sore hari. Karena kalau pas siang hawanya panas banget. Sekedar saran bagi pengelola/penjaga candi agar di dekat candi ini dibangun WC sebagai tempat
Walaupun sebagian bangunan candinya sudah runtuh, tetapi candi ini juga menyimpan misteri yaitu apakah fungsi candi ini? Apakah pembaca bisa memecahkannya. Jadi Ayo Mbrasak Sekarang
Saran Ane:
Saran Ane:
1.
Jangan merusak candi dan fasilitas umum di
tempat ini.
2. Jangan ambil apapun selain foto, jangan
tinggalkan apapun kecuali jejak langkahmu.
3.
Patuhi aturan warga dan hormati kearifan
lokal warga.
Koordinat
GPS: 07°59′53.4″S 112°08′25.8″E
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar
Menerima Kripik, Saran, dan Paido