Ada 2 Candi di Candi Sawentar

Jika kamu berlibur ke Blitar dan ingin menikmati keindahan dan kemegahan candi-candinya, jangan cuma main ke candi Penataran saja guys. Di Blitar ini masih banyak lho candi-candi peninggalan kerajaan terdahulu yang masih berdiri megah. Salah satunya ya Candi Sawentar ini. Candi ini berlokasi di dusun Cungkup, desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar atau hanya berjarak sekitar 10 km saja dari pusat kota Blitar. Nah, Dekat banget kan? Nah, yuk kita lihat apa saja sih keindahan Candi Sawentar ini supaya jadi travelling spot list kamu.
Informasi Rute


  1. Jika kamu menggunakan kendaraan umum:

    Dari Blitar: Naiklah bus jurusan kota Malang. Lalu turun di depan SPBU Bence timur. Lanjut naik ojek menuju Candi Sawentar.

    Dari Malang/Kepanjen: Naiklah bus jurusan kota Blitar. Lalu turun di depan SPBU Bence Timur (Setelah Bulog Garum). Lanjut naik ojek menuju Candi Sawentar.

  2. Jika kamu naik kendaraan pribadi:

    Dari Blitar:
    Dari kota Blitar, arahkan kedaraanmu melintasi jalan raya Blitar-Malang, hingga tiba di desa Bence, Kecamatan Garum. Di desa ini, cari SPBU Bence timur(sebelah barat kantor Bulog Kec. Garum.) Nah, di timur SPBU ini ada pertigaan, beloklah ke kanan menuju dusun Centong, desa Sawentar. Setelah tiba di perempatan yang ada tugu di tengah persimpangannya. Beloklah ke kanan sekitar 50 meter. Dan kamu sudah tiba di Candi Sawentar.

    Dari Malang/Kepanjen:
    Dari Kepanjen, ikuti jalan raya Malang-Blitar, melintasi kecamatan Sumber Pucung-Selorejo-Kesamben-Wlingi-Talun-Garum. Setelah kamu mulai memasuki kecamatan Garum, kamu akan menjumpai kantor Bulog. Nah dari situ lurus sekitar 100 meter. Setibanya di pertigaan timur SPBU Bence Timur, beloklah ke kiri. Setelah tiba di perempatan yang ada tugu di tengah persimpangannya. Beloklah ke kanan sekitar 50 meter. Dan kamu sudah tiba di Candi Sawentar.

    Dari Kota Batu: Pacu kendaraanmu menuju Pujon-Ngantang hingga tiba di pertigaan Kambal, desa Mulyorejo, Ngantang, lalu beloklah ke kiri menuju Waduk Selorejo. Sebelum tiba di gerbang masuk Wisata Waduk Selorejo, belok kiri menuju arah ke Blitar hingga tiba di kecamatan Wlingi dengan melintasi desa Krisik-Semen-Ngaringan. Setelah tiba di kecamatan Wlingi, perjalanan dilanjutkan dengan menuju ke arah kota Bltar dengan melintasi jalan raya Malang-Blitar melalui kecamatan Talun-Garum. Setelah kamu mulai memasuki kecamatan Garum, kamu akan menjumpai kantor Bulog. Nah dari situ lurus sekitar 100 meter. Setibanya di pertigaan timur SPBU Bence Timur, beloklah ke kiri. Setelah tiba di perempatan yang ada tugu di tengah persimpangannya. Beloklah ke kanan sekitar 50 meter. Dan kamu sudah tiba di Candi Sawentar.


Informasi Harga Tiket Masuk

Karena candi Sawentar ini belum dikomersilkan. Jadi untuk masuk ke area wisata candi Sawentar ini masih gratis. Cuma, kalau kita mau masuk area candi, kita diwajibkan mengisi buku tamu terlebih dahulu.

Fasilitas

Walaupun Candi Sawentar ini belum dikomersilkan. Tetapi di candi Sawentar ini sudah ada beberpa fasilitas yang tersedia bagi pengunjung seperti:


  • Taman Bunga
  • Kamar Mandi / Toilet
  • Gazebo

Jenis Wisata Yang Bisa Dilakukan

Nah, jika kamu berlibur ke candi Sawentar ini, kamu bisa melakukan berbagai jenis wisata seperti:
  • Wisata Sejarah
  • Wisata Keluarga
Kegiatan Yang Bisa Dilakukan

Saat kamu berlibur ke candi Sawentar ini, kamu bisa berbagai macam kegiatan di bawah ini supaya kamu gak bosan :


  • Belajar Sejarah
  • Foto-Foto
  • Liburan bareng teman atau keluarga.
Kendaraan yang Bisa Masuk

Akses ke candi Penataran ini tergolong mudah cuma kendalanya jalan ke sini masih sempit dan sedikit berlubang pada beberapa titik, tapi jangan khawatir itu cuma lubang kecil kok. Jadi, menurutku sih kendaraan yang bisa dibawa masuk ke sini adalah:
  • Sepeda
  • Sepeda Motor
  • Mobil 
  • Elf
Tempat Wisata di Sekitar

Nah, jika kamu masih ingin belum capek, kamu bisa melanjutkan liburanmu ke

 Foto Belum Ada
Waduk Wlingi Raya
 
Mbrasak Yuk

Blitar, salah satu kota yang berada di pesisir selatan Jawa Timur ini terkenal sebagai salah satu produsen ikan koi terbesar di Indonesia. Selain itu, di kota ini juga terdapat mahakarya warisan nenek moyang zaman dahulu. Apalagi kalau bukan candi Penataran? Bicara soal candi, Blitar tak hanya punya candi Penataran. Masih banyak candi lainnya yang berada di wilayah kabupaten Blitar. Salah satunya ya candi Sawentar ini.

Walaupun begitu, candi ini ternyata pernah hilang, lalu ditemukan kembali oleh P.J. Perquim di tahun 1915 dalam kondisi yang sudah tertimbun dan rusak. Pada tahun 1920-1921, dilakukanlah penggalian yang dilakukan dinas purbakal Hindia Belanda dan akhirnya nampaklah bagian kaki candi Sawentar I. Pemugaran dilanjutkan kembali pada tahun 1992-1993 oleh BPCB Trowulan, Mojokerto. Dan pada tahun 2000, candi ini dijaga oleh juru pelihata pak Sugeng Ahmadi.

Candi ini memiki ukuran panjang 9,53 meter dan lebar 6,86 meter. Serta tinggi bangunan candinya sekitar 10,65 meter. Di dekat pos penjaga candi iini juga terdapat struktur bebatuan yang merupakan reruntuhan atap candi dan beberapa artefak lainnya.




Walaupun gak ditarik karcis masuk dan parkir, ternyata candi Sawentar ini juga banyak memiliki fasilitasnya lho plus taman bunga daisy yang memancarkan warna kuning cerah merona. Duhhh... pengen berlama-lama di sini hahaha...




Candi Sawentar ini menurut kitab Pararaton dijelaskan sebagai tempat pendharmaan Bhre Paguhan dan Bhre Pajang. Berikut Penjelasannya: 

Bhre Paguhan sira sang mokta ring Canggu dhinarmeng Sabyantara. Bhra Hyang mokta dhinarmeng Puri. Bhre Jagaraga mokta. Bhre Kabalan mokta dhinarmeng Sumengka tunggal dhinarma. Bhre Pajang mokta tunggal dhinarmeng Sabyantara. 

Artinya: 

Baginda di Paguhan wafat di Canggu dicandikan di Sabyantara. Baginda Hyang wafat dicandikan di Puri. Baginda di Jagaraga wafat. Sri Ratu di Kabalan wafat, dicandikan menjadi satu di Sumengko. Sri Ratu di Pajang wafat, dicandikan menjadi satu di Sabyantara (Kata "Sabyantara" ini diyakini adalah candi Sawentar ini).

Selain itu, candi Sawentar ini juga pernah singgah di candi Sawentar saat lawatannya ke Balitar (Blitar) seperti yang tertulis pada kitab Negarakertagama. Berikut penjelasannya:

Ndan ring saka tri tanu rawi ring wesaka, sri na -/- tha muja mara ri palah sabrtya, jambat sing ramya pinaraniran langlitya, ri lwang wentar manguri balitar mwang jimbe.

Yang berarti:

Lalu pda tahun Saka tri tanu rawi 1283 (1361 Masehi) bulan wesaka( April-Mei), Baginda Raja memuja (nyekar) ke Palah (saat ini candi Penataran) bersama pengiringnya, berlarut-larut setiap keindahan dikunjungi untuk menghibur hati, di Lwang Wentar manguri Balitar menuju Jimbe.


Kata "Lwang Wentar" yang tertulis pada naskah tak lain dan tak bukan adalah nama "jadul" dari candi Sawentar ini. Dan di naskah tersebut juga tertulis "1283 Saka" atau kalau diubah ke tahun masehi menjadi tahun ke 1361. Pada masa itu, wilayah Blitar dikuasai kerajaan Majapahit dan pada masa itu pula adalah era kepemimpinan raja Hayam Wuruk yang memimpin kerajaan Majapahit mulai dari tahun 1350-1389. Jadi, bisa disimpulkan keberadaan candi Sawentar ini sudah eksis sejak raja Hayam Wuruk berkuasa.




Candi Sawentar ini, tersusun dari batu andesit. Bangunan candi Sawentar ini terdiri dari 3 bagian yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap/ kepala candi. Pada kaki candi bagian utara, timur, dan selatan terdapat relief berbentuk parang. Sebagaimana candi yang dibangun oleh kerajaan Majapahit.Pada sisi barat kaki candi, terdapat sebuah tangga yang di kiri-kanannya dihiasi oleh pahatan kepala naga / ular bersayap dan bermahkota.

Sedangkan pada tubuh candi, ini di atas pintu dan relung candi terdapat relief kepala Kala yang berfungsi untuk mengusir kekuatan magis jahat. Namun di atas pintu candi yang terletak di sisi barat bangunan candi Sawentar ini relief kepala Kalanya sudah hilang. Pada tubuh candi ini juga banyak terdapat relung yang dahulunya diisi oleh patung. Di kanan-kiri pintu candi ini terdapat relung kecil yang dahulunya terdapat patung. Pada relung utara pintu candi ini dulu terdapat arca Mahakala, sedangkan pada relung selatan pintu candi ini terdaoat arca Nandiswara (sapi tnggangan Dewa Wisnu).

Pada relung dinding utara tubuh candi ini dulu terdapat arca "Durgamahisasuramardini" (patung Durga yang mebinasakan raksasa menjelma menjadi kerbau). Sedangkan pada relung sisi timur dinding candi, dahulu juga terdapat arca Ganesha (dewa ilmu pengetahuan, berbentuk gajah berperut buncit yang bersila). Sedangkan pada pada relung sisi selatan dinding candi ini dulu juga terdapat arca Siwa Mahaguru (Siwa sangpertapa) atau arca Resi Agastya. Namun kini, relung-relung tersebut telah kosong kira-kira "kelayapan" kemana ya arca-arca itu?

Sekarang kita bahas yang ada di dalam bilik candi Sawentar. Di dalam bilik candi ini kita dapat menjumpai sebuah yoni tanpa lingga yang menancap di atasnya. Menurut kepercayaan umat Hindu,  air biasa yang disiramkanke yoni dan lingga, maka akan menciptakan air keabadian (tirta amerta). Pada yoni, candi Sawentar ini juga terdapat relief garudeya (burung garuda yang mencari amerta)






Pada atap / kepala candi Sawentar ini struktur bangunannya sebagian sudah runtuh. Dan reruntuhannya dapat kita saksikan di sebelah pos jaga candi ini.






Puas menikmati keindahan candi Sawentar I, sekarang kita beralih menuju candi Sawentar II yang berada di belakang pasar desa Sawentar yang berada sekitar 50 meter di barat candi Sawentar.

Penemuan candi Sawentar ini bermula ketika pak Sugeng Ahmadi sedang menggali sumur di dekat pasar desa Sawentar pada tahun 1999. Pada saat penggalian, ditemukanlah struktur bangunan candi yang kita kenal sebagai candi Sawentar II ini. Candi Sawentar II ini didirikan sebagai monumen perang Paregreg hal ini dibuktikan dengan adanay pahatan "nagaraja anahut surya" (naga menelan matahari). Naga melambangkan raja yang marah / memberontak, sedangkan surya yang dimaksud di sini adalah kekuasaan Majapahit yang dirusak pemberuntak. 

Karena pada masa Wikramadharma yang memerintah Majapahit terjadi perselihan dengan Bhre Wirabhumi yang memerintah Blambangan untuk memperebutkan wilayah kekuasaan. Pada serat Pararaton, peristiwa tersebut dinamakan paregreg yang mulai terjadi pada tahun 1318 Saka (1396 Masehi). Sedangkan pada bangunan candi Sawentar 2 yang terdapat pahatan "nagaraja anahut surya" berasal pada masa 1357-1358 Saka (1435-1436 Masehi).

Candi Sawentar 2 ini terdiri dari 2 bangunan, bangunan pertama yang akan kita jumpai adalah struktur bangunan dari batu andesit yang berbetuk 2 buah batur berbentuk persegi. Yang dibawahnya terdapat pula struktur bangunan berbentuk persegi juga yang terbuat dari batu bata kuno




Sedangkan bangunan ke 2 adalah 2 miniatur candi. Selain itu, ditemukan juga 2 buah kepala kala, komponen candi, 2 buah batu sudut berhias antefix, 2 buah batu sudut tanpa antefix, 2 buah fragmen batu kemuncak, dan 3 candi berelief binatang. Relief pertama bergambar Ganesha menggigit matahari dan diapit 2 harimau. Relief kedua bergambar 2 kuda saling berkejaran, dan relief ketiga bergambar 2 kuda saling beradapan memperebutkan sebuah bola.







Apakah pembaca berminat mengunjungi candi Sawentar atau candi di Blitar lainnya? Jadi, Ayo Mbrasak Sekarang.

Saran Ane:
  1. Jangan merusak bangunan candi dan fasilitas umum.
  2. Jangan ambil apapun selain foto. Jangan tinggalkan apapun selain jejak langkahmu.
  3.  Patuhi aturan warga dan hormati kearifan lokal.
Koordinat GPS: 
  1. Candi Sawentar 1 : 08°05′56″S 112°14′06.4″E
  2. Candi Sawentar 2 : 08°05′59.2″S 112°14′04.8″E

Komentar